Senin, 15 Desember 2014

Makalah; MASJID DI ERA GLOBALISASI



MANAGEMEN MASJID DI ERA GLOBALISASI
A.    Pendahuluan
Dewasa ini arus gloalisasi semakin terasa.  Perkembangan dunia internasional baik dalam bidang ekonomi, politik maupun social budaya secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia. Arus globalisasi baik positip maupun negative telah menembus batas-batas Negara, bahkan menembus dinding-dinding rumah tangga kita. Jika tidak siap maka dapat dipastikan akan menimbulkan malapetaka.
Masjid sebagai pusat peradaban Islam diharapkan mampu berperan aktip dalam membina iman dan taqwa umat Islam, sehingga mereka terbentengi dari dampak negative era globalisasi. Pada saat yang sama mereka juga termotivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengejar ketertinggalan dari umat Islam.

B.     Pengertian, Peran Dan Fungsi Masjid
Pengertian  menurut  terminology dalam syariat Islam, masjid adalah sebuah bangunan khusus yang didalamnya dilakukan berbagai aktivitas, baik hablumminallah maupun hablummnannas, yang secara keseluruhan dilakukan dalam bingkai tunduk dan patuh dalam pengabdian kepada Allah. Maka sebuah kesalahan besar bila masjid kemudian dimarjinalkan dengan hanya difungsikan sebagai tempat ibadah dalam arti sempit, seperti misalnya hanya tempat shalat dan khutbah.
Ketika Rosulullah hijrah ke Madinah, yang pertama kali dilakukan adalah mendirikan sebuah masjid yang terkenaldengan maasjid Nabawi. Masjid itu dijadikan pusat kegiatan hingga khulafaurrosyiin. Di dalam masjid itu diorganisir berbagai kegiatan masyarakat secara lengkap, meliputi ibadah, ekonomi, social dan politik. Menjadi pusat ibadah, pusat dakwah, pusat pendidikan bahkan pusat pemerintahan.
Dapat disimpulkan bahwa Masjid Nabawi di zaman Rosulullah SAW, hingga para khulafaurrosyidain memiliki peran dan fungsi yang sangat luas, saat itu masjid berfungsi sebagai berikut;
1.      Tempat ibadah ritual
2.      Tempat konsultasi, komunikasi, musyawarah
3.      Tempat pendidikan, pemberdayaan, pencerahan
4.      Tempat social
5.      Tempat pengobatan
6.      Tempat menghimpun dan ,mengelola dana umat
7.      Tempat perdamaian dan penyelesaian sengketa
8.      Tempat mengatur strategi dan latihan perang
9.      Tempat pusat informasi dan penbelaan Islam
Namun setelah dibangun khalifah, masjid mengalami degradasi fungsi. Masjid – masjid dibatasi pada fungsi ibadah dan pendidikan, sedang fungsi pemerintahan berpindah ke istana.
Di era globalisasi ini, fungsi masjid harus diarahkan sebagai pusat peradaban Islam, disamping pusat pembinaan iman dan taqwa. Sebagai pusat peradaban masjid harus melaksanakan tugas pendidikan untuk mencetak  sumber daya manusia yang handal serta mampu bersaing dipentas global. Oleh karena itu masjid harus mampu memainkan peran sebagai berikut:
1.      Memelihara tradisi Islam
2.      Mencetak calon ulama
3.      Mencetak ahli dalam berbagai disiplin ilmu

C.     Management  Masjid
Pada dasarnya, managemen masjid diarahkan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan didirikannya sebuah masjid. Masjid memiliki  visi sebagai pusat peradaban Islam sedangkan misi utamanya adalah sebagai berikut:
1.      Menjadi lembaga amar ma’ruf nahi munkar berdasar al Quran dan as Sunnah, dengan prinsip bilhikmah, al mauidzoh hasanah [ nasehat yang baik], dan aljadal bi alahsan [ dialog dan debat argumentatip
2.      Pencerahan dan pemberdayaan, yaitu lembaga yang  memberi  pencerahan dan perberdayaan umat melalui berbagai program pendidikan, pelatihan dan kajian ilmiah.
3.       Pelayanan dan keamanan, yaitu menjadi lembaga yang memberikan pelayanan yang terbaik bagi umat atas berbagai problem kehidupan yang mereka hadapi, sehingga mereka mendapatkan keamanan, kenyamanan, kemudahan dan ketentraman.
4.       Pemeliharaan, yaitu menjadi  benteng umat Islam yang dapat memelihara dan menjaga mereka dari berbagai arus pemikiran, keyakinan, budaya dan gaya hidup yang bertentangan dengan ajaran dan nilai Islam.
Kegiatan masjid pada umumnya meliputi tiga hal sebagai berikut;
1.      Kegiatanperibadatan, seperti  pembinaan ibadah shalat fardhu, shalat jum;at dan khutbah jum’at, ibadah ramadahn, peringatan hari besar, peningkatan kualitas muadzin, imam dan khatib, peningkatan ketertiban berjamaah dalamberibadah dan lain-lain. Setiap kegiatan ini secara rutin dievaluasi. Dibuat program-program pembinaan, pelatihan dan peningkatan mutu yang dikordinir oleh seorang kordinator.
2.      Kegiatan pemberdayaan dan pencerahan, meliputi kegiatan ta’lim, dakwah dan pelatihan-pelatihan.
3.      Kegiatan social, meliputi bantuan social akibat bencana alam atau musibah lain, koprasi masjid, perluasan dan pemberdayaan wakaf.

D.    Prinsip-prinsip Managemen Masjid
1.      Prinsip tertib administrasi,masjid adalah milik umat bukan milik orang perorang. Oleh karena itu semua asset yang dimiliki di kelola sesuai aturan yang berlaku, dengan tertib administrasi, pengawasan dan control yang ketat. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyelewengan yang berakibat buruk bagi masa depan masjid. Maka semua pengelola masjid baik pengurus maupun karyawan, harus mampu memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan masjid, memisahkan antara milik pribadi dan milik masjid. Dan berusaha mendahulukan urusan masjid daripada urusan pribadi.
2.       Prinsip pembinaan sikap mental, semua kegiatan yang ada dimasjid tidan sekedar dimaknai sebagai sebuah pekerjaan untuk mendapatkan upah atau gaji. Bekerja di masjid adalah pekerjaan suci dan dilakukan dengan keikhlasan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Oleh karena itu semua kegiatan harus diarahkan pada  pola mendidik penyelenggaranya untuk memiliki sikap mental yang baik, mendidik mereka menjadi bertambah ikhlas, semakin jujur dan semakin lebih santun. Maka setisp pengurusnya tidak boleh menggangu keikhlasan yang lain, merasa paling punya jasa, apalagi kemudian saling curiga mencurigai.
3.      Prinsip etika kerj aberdasarkan falsafah dan pola hidup islami, yaitu bahwa kerja adalah pengabdian [ ibadah] kepada Allah sebesar yang dikerjakan, sebesar itu pula yang didapatkan. Mengabdi [ ibadah] kepada Allah adalah fitrah setiap manusia, sebuah karunia Allah untuk kepentingan dan kebaikan manusia itu sendiri. Begitu pula pengabdian dalam bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang kepada orang lain, seperti menolong,mendidik, mengajar, mengelola, merawat, memperjuangkan kepentingan umat. Sesungguhnya kebaikan yang dilakukanya adalah untuk menjaga dirinya.
4.      Prinsip etos kerja mandiri dalam kebersamaan. Mandiri tidak diartikan individualism. Mandiri yang dimaksudkan adalah sebagai buah dari kebersamaan.
       
E.     Pemeliharaan masjid
1.      Kebersihan
2.      Kesehatan
3.      Ketertiban
4.      Menjaga nilai estetika
5.      Menjadikan lingkungan masjid tetap aman
6.      Menciptakan rasa nyaman
7.      Menjaga kesederhanaan
8.      Memelihara keramahan

F.      Penutup
Untuk mewujudkan cita-cita membangun masjid yang berkualitas, maka para pengurus masjid dan seluruh jamaah perlu kerja keras. Mereka harus terus menerus berbenah dan mengembangkan diri agar dapat terus hidup dan berkenbang ditengah arus globalisasi, membawa misi sebagai pusat cahaya penerang bagi umat manusia. Oleh karena itu segenap pengelola bersama jamaah masjid harus terus bertindakdalam mewujudkan cita-cita itu. Wallahu alam bisshowab    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar